Pemerintah harus buka ke publik presentasi konsultan Belanda tentang Jakarta Coastal Defense Strategy. Jokowi yang katanya pro rakyat jangan sampai hanyut dengan bisikan ngawur ini. Sebagai pakar hidrodinamika laut, sedimen, dan kualitas air, saya ngeri melihat bocoran layout dan strategy Belanda ini. Dari segi engineering Sangat Ngawur.
Saya bukan pakar ekonomi, simak usulan ahli ini tentang sektor pembiayaan: Public Funding akan memikul biaya sebagai berikut: 1. Tanggul Laut dan Sungai 2. Waduk Retensi 3. Pompa 4. AIr Bersih 5. Air Limbah dan Sanitasi 6. Resettlement Investor Funding akan memikul 1. Reklamasi 2. Jalan Tol 3. Pelabuhan Ha...ha... hanya orang ngawur yang akan setuju dengan konsep Belanda ini. Kalo Tanggul, pompa, dll, dari biaya masyarakat (150 Triliun). Waduh enak bener tuh investor. Bayangin aja, kalo saya bisa datangkan pasir urugan dengan harga USD 10 per m3, saya menguruk daerah dengan kedalaman 3 meter, setelah mempertimbangkan pasang surut, gelombang, settlement dll, akhirnya saya harus menguruk 6 meter. Artinya biaya reklamasi sekitar USD60 per m2, sekitar Rp 600 Ribu per m2. Saya jual Rp 3 juta per m2. Untung besar nih, Rp 2.4 Juta per m2... Saya jadi investor aja ah... cape jadi ahli hidrodinamika, he..he.. Kalo saya dapat daerah 1kmx1km artinya sejuta m2, saya akan dapet untung = sejuta x Rp 2,4 juta = Rp 2.4 Triliun. Itu baru keuntungan dari reklamasi, saya akan lanjut dengan bisnis Toll dan Pelabuhan, waaah bisa naik Ferari nich?.... Mimpi kaleee... Jangan khawatir, naik Soluna juga enak kalo pikiran bersih mah. Apalagi sekarang udah pake Inova.. Mestinya biaya pembuatan tanggul, waduk, pompa, dll.. harus ditanggung investor. Mereka juga dipungut pajak lebih tinggi karena harus menanggung biaya kerusakan lingkungan dan operasi pompa yang lebih besar.... Ayoooo semua... kasih tahu Jokowi sebelum terlambat....
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
AuthorMuslim Muin Ph.D. Archives
November 2021
Categories |