"The city of Jakarta is sinking below sea level, with a rate of ten centimeters each year. With Dutch knowledge, Jakarta is trying to protect its citizens from the sea. Film made for the Ministry of Foreign Affairs, the Netherlands"
Kalimat diatas saya kutip dari www.youtube.com/watch?v=p9VsETeP_eE
Kata "With Dutch Knowledge" seolah-olah Bangsa Indonesia tidak punya pengetahuan untuk menaggulangi masalah ini. Belanda dikenal dengan software Delft3D, model hidrodinamika laut dengan menggunakan Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique. Model ini Tidak Akurat jika sistim grid non-orthogonal. Geometri Teluk Jakarta dan sungai-sungainya sangat rumit, hampir tidak mungkin menggunakan sistim grid orthogonal.
Jelas sekali, model hidrodinamika MuTeknologi yang menggunakan Non-Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique Jauh Lebih Baik karena grid tidak harus orthogonal. Nah yang jadi pertanyaan, kenapa Wagub Jakarta Ahok harus ke Belanda??
Menguruk Teluk Jakarta akan memperpanjang jarak sungai dari hulu ke hilir, artinya kemiringan air akan menurun, kecepatan air akan menurun.. Wah... mahasiswa yang baru lulus Mekanika Fluida paham betul, jika kecepatan turun, dengan debit dan penampang sungai yang sama, kedalaman air meningkat... artinya banjir...
Jakarta akan menjadi kota pertama didunia yang melawan water level change akibat Global Warming dengan tanggul raksasa. Biaya pembangunan raksasa, dan biaya operasional yang juga raksasa.
Masalah ini harus disimulasikan dengan seksama, MuTeknologi punya software, Indonesia mampu, kenapa Pemda DKI harus ke Belanda?? Selamat buat perusahaan konsultan asing yang sukses melobi Pemda DKI...
Tidak heran bangsa ini dijajah bangsa asing begitu lama karena memang senang dijajah, tidak pernah menghargai kemampuan bangsa sendiri.. Menyedihkan..
Kalimat diatas saya kutip dari www.youtube.com/watch?v=p9VsETeP_eE
Kata "With Dutch Knowledge" seolah-olah Bangsa Indonesia tidak punya pengetahuan untuk menaggulangi masalah ini. Belanda dikenal dengan software Delft3D, model hidrodinamika laut dengan menggunakan Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique. Model ini Tidak Akurat jika sistim grid non-orthogonal. Geometri Teluk Jakarta dan sungai-sungainya sangat rumit, hampir tidak mungkin menggunakan sistim grid orthogonal.
Jelas sekali, model hidrodinamika MuTeknologi yang menggunakan Non-Orthogonal Curvilinear Coordinate Technique Jauh Lebih Baik karena grid tidak harus orthogonal. Nah yang jadi pertanyaan, kenapa Wagub Jakarta Ahok harus ke Belanda??
Menguruk Teluk Jakarta akan memperpanjang jarak sungai dari hulu ke hilir, artinya kemiringan air akan menurun, kecepatan air akan menurun.. Wah... mahasiswa yang baru lulus Mekanika Fluida paham betul, jika kecepatan turun, dengan debit dan penampang sungai yang sama, kedalaman air meningkat... artinya banjir...
Jakarta akan menjadi kota pertama didunia yang melawan water level change akibat Global Warming dengan tanggul raksasa. Biaya pembangunan raksasa, dan biaya operasional yang juga raksasa.
Masalah ini harus disimulasikan dengan seksama, MuTeknologi punya software, Indonesia mampu, kenapa Pemda DKI harus ke Belanda?? Selamat buat perusahaan konsultan asing yang sukses melobi Pemda DKI...
Tidak heran bangsa ini dijajah bangsa asing begitu lama karena memang senang dijajah, tidak pernah menghargai kemampuan bangsa sendiri.. Menyedihkan..